Menurut terjemahan kamus, Raw Food adalah makanan mentah dalam artian makanan yang tidak dimasak lebih dari 118 derajat Fahranheit (baik itu digoreng, direbus, microwave, dipanggang, dibakar atau dengan cara pemanasan lainnya) termasuk tidak diproses dengan cara tertentu.
Raw Food tidak merusak komposisi kandungan gizi dari bahan makanan tersebut. Bila dibandingkan dengan Cooked food, makanan Raw Food sangat baik untuk tubuh. Yang menjadi pertanyaan penting bagi kita adalah apakah Raw Food akan aman bagi tubuh mengingat bahan makanan tersebut pasti mengandung bakteri, mikroorganisme dan pestisida berbahaya. Dan tentunya ini akan sangat berbahaya bila dikonsumsi oleh tubuh manusia. Untuk menghindari hal tersebut, bahan makanan harus dijaga agar higienis. Berikut ada beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam mencuci bahan makanan, diantaranya:
1. Cuci dengan air yang mengalir
Kotoran dalam buah dan sayuran harus dicuci menggunakan air bersih yang mengalir agar kotoran larut dan langsung terbuang.
Mencuci di dalam air tidak mengalir kurang disarankan karena bisa menyebabkan kotoran menempel kembali ke dalam sayuran dan buah.
2. Gunakan sikat lembut
Untuk sayuran berkontur dan berbiku seperti umbi jalar, kentang, labu siam, atau pare, kotoran seringkali melekat disela-sela sayuran. Cuci menggunakan sikat yang lembut agar kotoran atau sisa tanah yang melekat dapat terangkat.
3. Cuci dulu baru dikupas atau dipotong
Mencuci sayuran dan buah sebaiknya dicuci bersih dulu baru dikupas dan dipotong-potong. Dengan cara ini, daging buah atau sayuran tidak tercemar oleh kotoran yang melekat di kulit buah atau permukaan sayuran.
4. Rendam larutan garam
Untuk sayuran tertentu seperti brokoli, kembang kol, dan petai. Perlakukan dengan cara khusus, yaitu merendam dengan larutan garam selama 5 menit. Dengan cara ini ulat dan serangga di dalam sayuran akan keluar, selanjutnya bilas dan cuci bersih. Tiriskan.
5. Bilas dengan air matang
Untuk buah yang langsung disajikan segar tanpa dikupas seperti stoberi atau anggur, sebaiknya buah dibilas dengan air matang agar buah benar-benar bersih.
6. Cegah reaksi browning
Sayuran dari umbi seperti kentang, ubi jalar, atau singkong akan berubah warna setelah dikupas karena bereaksi dengan udara (browning). Rendam sayuran ini menggunakan air bersih sebelum diolah agar warna tetap segar.
7.Cuci, rebus, baru potong
Jika sayuran dijadikan lalapan. Sayuran sebaiknya dicuci bersih, direbus, baru dipotong-potong. Memotong sayuran sebelum direbus akan menyebabkan vitamin akan larut di dalam air rebusan dan terbuang percuma.
8.Masak dengan benar
Jangan merebus atau memasak sayuran terlalu lama karena vitamin mudah rusak di dalam suhu panas. Jenis vitamin tertentu seperti golongan vitamin B dan vitamin C juga akan larut di dalam air perebusan.
Kesimpulannya, Raw Food memang sangat baik bagi tubuh karena kandungan gizi masih tersimpan dengan baik dalam bahan makanan. Faktanya Cooked Food sudah mengalami perubahan komposisi gizi pada bahan makanan. Misalnya pada lemak dan minyak, pemanasan dapat mengakibatkan kerusakan pada lemak jenuh yang dampaknya sangat berbahaya bagi tubuh. Apapun bahan makanannya, penanganan dan pengolaham bahan makanan menjadi hal yang sangat penting agar makanan yang dikonsumsi tubuh berguna sebagaimana layaknya.
Sumber referensi:
https://rawfoodindonesia.wordpress.com/about/
https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/cara-tepat-mencuci-buah-dan-sayuran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar