1. Batak Toba
Batak Toba adalah sub atau bagian
dari suku bangsa Batak yang wilayahnya meliputi Balige, Porsea, Parsoburan,
Laguboti, Ajibata, Uluan, Borbor, Lumban Julu, dan sekitarnya.
Pada Desember 2008, Keresidenan Tapanuli disatukan dalam Provinsi Sumatera
Utara. Toba saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Toba Samosir yang beribukota
di Balige.Kabupaten Toba Samosir dibentuk berdasarkan Undang-Undang No 12. Tahun 1998 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal, di Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir ini merupakan pemekaran dari Daerah Tingkat II Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Batak Simalungun
Suku Simalungun atau juga disebut Batak Simalungun adalah salah satu
suku asli dari provinsi Sumatera Utara, Indonesia, yang menetap
di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Beberapa sumber menyatakan
bahwa leluhur suku ini berasal dari daerah India Selatan. Sepanjang
sejarah suku ini terbagi ke dalam beberapa kerajaan. Marga asli penduduk
Simalungun adalah Damanik, dan 3 marga pendatang yaitu, Saragih, Sinaga, dan
Purba. Kemudian marga marga (nama keluarga) tersebut menjadi 4 marga
besar di Simalungun.
3. Batak Karo
Suku Karo
adalah salah suku bangsa yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Sumatera
Utara, Indonesia.
Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatera Utara. Nama suku ini
dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami
(dataran tinggi Karo) yaitu Tanah Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang
disebut Bahasa
Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh
dengan perhiasan emas.
4. Batak Pakpak
Suku Pakpak adalah
salah satu suku bangsa yang terdapat di pulau Sumatra Indonesia dan
tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatra Utara dan Aceh,
yakni di kabupaten Dairi, kabupaten Pakpak Bharat, kabupaten
Humbang Hasundutan (Sumatra Utara) dan kabupaten Aceh
Singkil serta kota Sabulusalam (provinsi Aceh).
Menurut pendapat masyarakat suku Batak Pakpak, bahwa suku Batak Dairi adalah merupakan bagian dari 5 (lima) sub suku Batak Pakpak, yaitu: Pegagan, Keppas, Simsim, Klasen dan Boang. Tapi hal ini tidak diterima oleh orang Dairi nya sendiri, karena menurut orang Dairi yang disebut suku Pakpak itu adalah hanya puak Pegagan, puak Keppas dan puak Simsim, sedangkan puak Klasen dan puak Boang adalah merupakan kelompok suku Batak Dairi.
Menurut pendapat masyarakat suku Batak Pakpak, bahwa suku Batak Dairi adalah merupakan bagian dari 5 (lima) sub suku Batak Pakpak, yaitu: Pegagan, Keppas, Simsim, Klasen dan Boang. Tapi hal ini tidak diterima oleh orang Dairi nya sendiri, karena menurut orang Dairi yang disebut suku Pakpak itu adalah hanya puak Pegagan, puak Keppas dan puak Simsim, sedangkan puak Klasen dan puak Boang adalah merupakan kelompok suku Batak Dairi.
5. Batak Dairi
Suku Batak Dairi,
adalah suatu kelompok masyarakat suku yang bertempat di kabupaten Dairi. Di
wilayah kabupaten Dairi sendiri, masyarakat suku Batak Dairi hidup berdampingan
dengan kerabat dekatnya, yaitu suku Batak Pakpak. Antara suku Batak Dairi
dengan suku Batak Pakpak hampir tidak bisa dibedakan, karena dari segi budaya,
bahasa dan tradisi seluruhnya adalah sama, kecuali dari dialek dan perbedaan
marga yang digunakan oleh kedua etnik ini.
6. Batak Mandailing
Suku Batak Mandailing, adalah salah satu suku yang berada di beberapa kabupaten
di provinsi Sumatra Utara, yaitu di kabupaten Mandailing Natal, kabupaten
Padang Lawas, kabupaten Padang Lawas Utara dan juga terdapat di kabupaten
Tapanuli Selatan.
Suku Batak Mandailing ini berada di
antara dua kebudayaan yang besar, yaitu budaya Batak Toba dan budaya
Minangkabau. Pada suatu sisi suku Mandailing adalah bagian dari suku Batak,
sedangkan suku Minangkabau juga mengklaim bahwa suku Mandailing adalah berasal
dari Minangkabau.
7. Batak Angkola
Suku
Angkola atau Batak
Angkola, adalah suatu suku yang berdiam tersebar di seluruh wilayah
kabupaten Tapanuli Selatan, terutama di daerah Angkola termasuk Padang
Sidimpuan di provinsi Sumatra Utara.
Orang Angkola merupakan suatu kelompok masyarakat dari etnis Batak, yang menurut cerita menduduki wilayah Angkola sejak berabad-abad yang lalu.
Nama "angkola" diyakini berasal dari nama sebuah sungai "Batang Angkola" yang berada di daerah Angkola. Dari cerita rakyat Angkola, bahwa sungai ini diberi nama oleh Rajendra Kola (Chola) I, penguasa kerajaan Chola (1014 - 1044 M) yang berasal dari India Selatan, yang memasuki Angkola melalui daerah Padang Lawas.
Orang Angkola merupakan suatu kelompok masyarakat dari etnis Batak, yang menurut cerita menduduki wilayah Angkola sejak berabad-abad yang lalu.
Nama "angkola" diyakini berasal dari nama sebuah sungai "Batang Angkola" yang berada di daerah Angkola. Dari cerita rakyat Angkola, bahwa sungai ini diberi nama oleh Rajendra Kola (Chola) I, penguasa kerajaan Chola (1014 - 1044 M) yang berasal dari India Selatan, yang memasuki Angkola melalui daerah Padang Lawas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar